Selasa, 24 Februari 2015

belajar art : bermain cat dan menghias layangan kesayangan

hari ini kami kelas 1 FU sekolah alam cikeas sedang belajar art. kali ini anak anak di ajak menghias layangan mereka masing masing. Mencampur dan memadu madankan warna tidak mudah ternyata, tapi sepertinya kegiatan ini sangat mengasyikan. saya sengaja mengajak anak anak bermain cat untuk melatih kemampuan mereka dalam mewarnai menggunakan cat crayola, disamping itu mewarnai layangan mereka sesuka hati membuat mereka merasa percaya diri untuk menentukan seperti apa warna yang akan mereka gunaka untuk layangan nya, dan hasilnya membanggakan pastinya, karena layangan itu hasil karya mereka, buktinya banyak yang tidak sabar memainkan dan menerbangkan layangan mereka.

sedang menikmati karya sendiri
shafa, kayana, dan naya lagi serius ngaduk2 cat

Senin, 23 Februari 2015

EMPAT JAWARA FU CLASS DI SEKOLAH ALAM CIKEAS




kelas fu,bagi saya kelas yang atraktif, kreatif, freestyle, kompak, dan menyenangkan.
dikelas inilah berkumpul 25 anak anak hebat yang tengah bersemangatnya mengekplorasi, berteriak teriak, bermain sandiwara dan tertawa bersama, berlari lari kadang juga saling berdebat atau berebut, hampir tiap hari mengadukan permasalahannya kepada saya dan kemudian baik dengan sendirinya hehe kalo di ingat ingat banyak banget cerita bersama mereka.
dari sekian banya siswa di kelas fu masing masingnya memiliki pribadi yang unik dan menarik menarik, ada yang kompetitif, ada yang pemalu, pemberani, profokator, leader banget, diplomat ulung, dan banyak lainya semuanya adalah jagoan. akan tetapi ada 4 orang jagoan yang kerap kali menjadi biang cerita sekaligus rusuh di kelas itu. mereka memiliki personality yang kuat dan mampu menjadi trendsetter bagi teman teman nya, mereka adalah ARKAN THE HELPER, LINTANG THE DIPLOMAT, HAKIM THE LEADER AND AZKA THE CREATOR.



hari ini kelas berjalan dengan baik secara keseluruhan semua kegiatan kelas berjalan dengan lancar sebagai mana mestinya. saya tengah mencoba melakukan beberapa pendekatan yang berbeda dengan siswa saya seperti arkan, azka, hakim dan lintang. mereka adalah siswa yang cerdas, mereka haus kasih sayang, mereka ingin sekali di pahami seperti teman teman yang lainya. 

ARKAN, 
adit, acha arkan
sikapnya yang selalu ingin mencari perhatian kadang membuat saya merasa kesal dan mungkin pernah tidak menyukainya, mencuekanya dan membiarkan nya melakukan apapun yang ia lakukan tanpa memperdulikanya, saat ia datang kepada saya, saya lebih senang menghakiminya dari pada mendengarkan apa cerita yang ia dapatkan diluar, dan apa yang ia pelajari dari kegiatanya itu. Tapi saya sadar membuatnya seperti itu hanya akan menambah rasa tidak nayaman di kelas saya. yang terjadi adalah arkan semakin menjadi jadi, ia benar benar menambah kelakuanya, saya mengerti kenapa ia menunjukan rasa tidak senangnya kepada saya, hal ini mungkin disebabkan oleh sikap saya yang menolakna secara emosional, mengacuhkanya dan mungkin saya memusuhinya dalam hati saya ( maaf ya arkan,,semua karena bu nova belum mengenal arkan dengan baik)

dua hari ini, saya menyadari kesalahan saya itu, dan kemudian lebih mendengarkan arkan, saya mencoba untuk menerimanya, mendengarkan ceritanya, memotivasinya dan memujinya. saya berfikir untuk mengembalikan rasa nyaman dan aman di kelas ini untuk arkan. saya benar benar ingin membuat ia percaya kepada saya sebagai orang yang terbuka mendengarkan semua imajinasinya, semua cerita ceritanya semua keunikanya. walaupun itu semua berlum berhasil,dengan arti kata arkan masih saja menolak saya, ia masih ragu ragu mendekat kepada saya, dan masih bertahan dengan sikap awalnya. saya merasa optimis dengan memberikan arkan keleluasaan dan menjadi teman yang baik untuknya, mendengarkan semua ceritanya dan memujinya akan membuat ia merasa lebih baik dan merubah sikapnya menjadi lebih positif.
 saya menemukan sosok yang berbeda dari arkan, ia selalu saja tampil lebih peduli kepada teman teman nya yang sedang kesulitan, bayangkan ia dengan senang hati bertukar tas dnegan farrel, karena melihat tas farrel kebesaran dan sangat berat, tas itu tidak seukuran dengan tubuh farrel, hebatnya lagi arkan melakukan nya tanpa diminta oleh farrel, "wow" saya jadi terharu melihatnya. ia juga pernah mengambilkan tas ryuki yang saat itu karena satu kesalahan saya terpaksa member ryuki konsekuensi dengan menyimpan tasnya. arkan  menghibur teman nya arkan diam diam mengamil tas itu dan memberikan nya kepada ryuki, subhanallah saya kembali terbuka melihat arkan sekarang, dan saya tau ia memiliki hati yang sangat lembut, penolong semua teman yang sedang sedih atau bermasalah,,hebat sekali.

HAKIM.
hakim entah lagi ngarahin cerita apa buat permainanya
ia adalah anak yang logika berfikirnya sangat tinggi, selalu menginginkan alasan yang jelas di balik setiap instruksi, ia sangat tidak suka dengan aturan, semua aturan yang akan ia patuhi adalah yang ia rasa perlu untuknya dan sesuai dengan akalnya, apa untung dan ruginya. untuk anak se usia dia saya rasa itu kelebihan yang luar biasa, walaupun saya akui kelebihan itu sering kali membuat saya kewalahan untuk mengajaknya bekerja sama di kelas dan mengikuti semua kegiatan pembelajaran seperti temanya yang lain. akan tetapi harus saya akui ini adalah anugrah untuk kita dan tantangan buat kita semua (orang tua, guru).
hakim dengan cara berfikirnya yang logis dan rasional, tidak mudah di atur. ia memiliki personality yang streng bisa mengatur dan mengambil alih permainan dengan kata lain mengarahkan keadaan menjadi seperti rencanannya. ia memiliki kekuatan sekaligus pengaruh di teman temanya. buruknya itu sangat berpotensi bua membuli teman teman yang tidak ia sukai atau tidak membuat ia nyaman.
yang saya pahami adalah ia membutuhkan rasa aman dan kebebasan menentukan pilihan, kebebasan untuk memilih dan di hargai. ia butuh di beri kepercayaan dan kasih sayang. semua perlawanan yang ia tunjukan adalah bentuk kekritisan nya. ia memiliki kelemahan dan saat ia membutuhkan orang lain saat itulah ia melunak dan mengikuti semua keinginan orang lain, saya berfikir untuk selalu membuatnya merasa ttertarik dan merasa ingin bergabung dengan apa yang say lakukan sehigga secara sukarela ia akan meminta izin untuk bergabung dengan saya.
“mis, aku boleh ikutan nggak?”
‘oke, game begin”
well, empat bulan ini, hakim cukum mempunyai progress yang significant, dari tidak mau masuk kelas ia sudah mau masuk kelas, dari tidak mau ikut rule sekarang sudah mulai mau bekerja sama walau intensitasnya masih terbilang rendah. kan tetapi itu adalah peluang yang sangat besar untuk terus mempertahankan kemajuanya. selanjutnya ia yang awalnya sangat ketergantungan dengan bunda, selalu menangis saat di tinggal bunda, tidak mau ikut kelas dan selalu saja mengejar bunda kemanapun ia pergi sekarang ia datang pagi dengan tas dan perlengkapan makanya serta antusiad dengan permainan yang ia rancang bersama teman temanya.
hakim menyukai tentang hewan dan tumbuhan terutama hewan dan biota laut, kecanduan game online plant vs zombie. ia sangat pintar menggambar terutama binatang atau tokoh komik yang ia senangi.

AZKA.
azka, lincah, sensitif, dan baik hati, cita cita pengen beli mobil dengan menabung sampah, mulia sekali bukan?
anaknya sangat sensitive, tidak mudah mengungkapkan perasaannya, ia tidak suka di paksa akan tetapi mau emndengarkan gurunya. ia bisa di bilangin atau di arahkan, namun saat ia merasa sangat tertarikdengan satu hal ia tidak peduli dengan hal yang lain. misal saat ia tertarik untuk berada di outbond area, ia terus saja berada disana sampai rasa penasaranya hilang setelah itu ia kemudian baru mau mendengarkan pa yang di katakana. selama ini azka selalu berada di luar kelas dan mengikuti keinginannya mencari apapun yang ia ingin ketahui, namu setelah empat bulan berjalan ia sekarang merasa ingin berada di kelas. azka sangat kreatif dan menyukai ekperimen ia selalu saja menemukan dan membuat mainan mainan dari barang bekas yang ia temui. azka menyukai otak atik barang barang sesuatu yang berbau mechanis.
ia punya obsebsi membuat mobil dan memiliki mobil. sampai sekarang azka belum suka membaca namun ia sudah mengenal huruf. azka merasa tidak mebutuhkan membaca, akan tetapi saat ini ia tengah tertarik dengn pelajaran hitung menghitung.
sejauh ini azka sangat terbuka saat ia merasa di dengarkan dan tidak dimarahi, kerena jika ia di marahi maka ia akan membungkam dan berlalu.
saya mencoba untuk mendekatinya, bertanya dan menebak emosinya, apa yang ia rasakan dan mencoba mendengarkan ceritanya. saat ia mau bercerita pertanda ia menyukai saya. suatu hari azka tiba tiba saja tidak mau ikut  dalam kelas kami, ia balik badan dan meninggalkan kelompoknya, saat itu kita tengah ada kegiatan outing. awalnya saya mengira azka anak yang tidk bisa bekerja sama, saya menyalahkan azka. tak beberapa lama pak satpam melaporkan bahwa azka duduk di depan pos satpam dengan membawa tasnya, ia keluar kelas dan ingin pulang. saya tidak tau alasanya, karena azka hanya diam dan matanya menangis. ia menggelelng saat saya ajak kekelas, saya saat itu benar benar tidak peka dan tidak tau sama sekali alasanya apa yang salah, seingat saya tidak ada guru yang memarahinya, tidak ada teman yang memusuhinya.
ternyata beberapa hari setelah itu saya baru tau, ia mundur dari kelas kerena di tinggalkan teman2 dan di minta keluar oleh bu tria, padahal ia ingin sekali ikut dalam kegiatan tracking itu. ia tidak mengungkapan dengan lisan akan tetapi ia merasa dimusuhi dan dikucilkan. dari sana saya melihat azka ternyata sensitive, tiddak suka dimarahi. caranya adalah mengajak bicara dan menyalurkan kasih sayang, prhatian, setelah itu baru memberikan pilihan.

LINTANG TYAGA SYANDANA.
sukanya sll menjadi nomor satu, moody banget, but kalo jelasin sesuatu detail banget ngalahin gurunya
jagoan cilik satu ini, jagonya ngeles, wuhuu kalo urusan makan dan urusan sholat ada aja alasan nya, yang lauknya nggak enaklah, lauknya nggak sehat, atau nasinya kebanyakan. saya sampai kehabisan akal untuk menjawab semua alasannya karena setiap hari ia bisa mengajukan berfariasi alasan untuk kita terima dan kalo tidak diterima maka cara terakhir menangis dan mengamuk. begitu juga sholat, saat sholat zuhur berjamaah tiba lintang dengan cerdasnya datang ke saya
 “ bu nova, nasi ku belum abis, kan kita lebih baik menghabiskan makanan dulu baru ekmudian shola kan bu, jadi saya tidak ikut sholat berjamaaah ya?”
 huft, anak ini benar benar luar biasa yang saya tau dia tadi tidak mau makan dengan alasan tidak suka lauknya sayurnya atau apapun itu yang bisa di kritisinya, nah sekarang malah memilih untuk makan dari pada harus sholat berjamaah, tapi hebatnya lintang bisa banget mencari alasan yang masuk akal serta menggunakan dogma keagamaan untuk membenarkan sikapnya. 
saya hanya tersenyum dalam hati mengingatnya, mereka benar benar anak anak yang pintar. bagi saya lintang sangat cerdas terutama dalam kecerdasan linguitik, ia bisa menjelaskan dengan baik suatu kejadian peristiwa dan apapun itu dengan susunan kata yang sistematis dan apik di bading anak anak seusianya, bahkan kemampuan bahasa ingrisnya lebih bagus hanya dengan belajar otodidak, ini adalah kelebihan lintang, nah untuk menghadapinya saya memilih sikap tegas tidak banyak bernegosiasi dan mengemukakan argument yang lebih hebat, akan tetapi mengingat anaknya sangat moodi saya melihat ia akan mau menjalankan sesuatu jika hatinya senang sehingga ia tertarik, jadi dibuat tertarik aja dulu, opss.. satu hal yang kudu wajib di ingat apalagi mengahdapi mereka adalah mesti pintar mengandalikan emosi, dan sabar.
jangan sekali kali mengahadapi mereka dengan emosi, dan belajar bersabar, karena tetap mereka adalah  anak anak.

Mengapa Aku Bangga Jadi Guru




Bekerja dan menjalani pekerjaan yang bakal saban hari ku lakukan sepertinya akan sangat menyiksa jika aku jalani tanpa adanya rasa suka alias merasa terpaksa. Itulah mengapa selalu ingin ku gali dulu sepatah atau dua patah makna apa dan alasan apa yang membuatku memutuskan untuk menjadi seorang guru dan sepertinya hanya satu pekerjaan inilah yang mengandung makna sejuta kata bagiku, mengapa aku mengajar.
sengaja atau tidak, setiap kali aku berkenalan dengan orang lain atau jika harus memperkenalkan diri di depan banyak orang yang sering terlontar kalimat adalah” saya seorang guru” bagaikan sebuah jati diri aku mengungkapkan bahwa menjadi seorang guru bagiku kini bukan sekedar cara untuk bertahan hidup, berganti status pekerjaan, atau sekedar menyalurkan hobi, melainkan mennjadi guru seperti menghidupkan kehidupan.
adu ekpresi
entah bagaimana harus ku jelaskan, betapa banggganya aku mennjadi seorang guru, semenjak menyatakan jatuh hati pada dunia ini. Awalnya tentu kecintaan pada semua yang ada dalam kelas, termasuk anak anak, kecintaan pada tawa, pada tatapan mereka, ulah mereka, tentu saja pada dunia mereka yang selalu ceria dan tak henti berganti. Menenyenangi dunia mereka membuat ku berfikir sesuatu yang lebih tentang itu maka lahirlah suatu kesadaran bahwa bukankah mereka yang akan menggantikan ku di meja kerja ku saat ini, bukan kah mereka pula yang bakal menjadi orang yang mungkin sangat ku hormati nantinya, bukankah pula semua keputuan, permainan, kondisi keungan di tentukan oleh mereka dan teman teman nya yang saat ini ada bersama ku, mereka yang ada di depanku, mereka yang hari ini bermanja manja, bergelantungan berlari kesana kemari, berteriak tiada henti, menangis, tertawa, cemberut dan bertanya ini itu kepadaku sepanjang harinya.

ekpresi yang bikin melted

lagi serius main playground
kesadaran itu membuatku kemudian merasa betapa pentingnya peranku saat aku memutuskan menjadi guru, betapa fatalnya akibat  yang akan terjadi jika aku salah mengajari mereka, jika aku tidak mampu membimbing mereka dan betapa hebatnya aku jika hebatnya mereka adalah berkat caraku mengajari mereka, dan entah bagaimana bangganya aku melihat mereka kelak suatu hari nanti menjadi seorang yang mengharumkan banga ini, orang yang membuat negri ini kembali berwibawa atau bahkan orang yang bisa menyelamatkan orang lain, atau mungkin orang yang punya rasa kepedulian tinggi kepada sesama? bagaimana bangganya aku kala menyaksikan kesuksesan yang mereka raih. itulah mengapa sejak menyadari hal itu aku mengatakan pekerjaanku adalah jatidiri, bangga menjadi guru, menjadi penentu, missionaris untuk mencerdaskan generasi dan pemimpinku sendiri, pemimpin masa depan, tak lain masa depanku sendiri.
Bekasi, 22-2-2015