KAMPUNG
TAMBLEG MISKIN SARANA MCK
Oleh Nova Lestari
Desa
tambleg terletak di kabupaten lebak banten jawa barat, kampung yang
jauh dari peradaban kota banten yang modern. Kampung yang hanya di huni
oleh 160 kepala keluarga, dengan kontur
tanah yang tidak rata, dan berbukit-bukit.
Kampung
tambleg, terletak di tengah lembah pegunungan yang hijau yang di kelilingi oleh
ladang-ladang masyarakat setempat di lereng lereng bukit. butuh waktu sekitar 1
jam berjalan kaki dari pintu kampung menuju permukiman masyarakatnnya. Jalan
yang penuh lumpur dan berbatu menemati perjalanan menuju kampung itu, hujan
yang selalu menyiram kampung itu membuat jalan yang lebarnya hanya bisa dilalui
oleh satu mobil saja itu, lebih aman di gapai dengan jalan kaki saja dari pada
menggunakan kendaraan. Udara yang kerap kali berubah lembab dan dingin membuat
kampung tambleg sering di selimuti kabut dan menjadi licin. Genangan air serta
tanah gunung yang lunak membekas di jalan menuju kampung tambleg. Hampir setengah jam kami berjalan kaki,
sembari menikmati kebun masyarakat yang ada di jurang jurang samping kiri dan
kanan jalan. Menuju kampung tambleg saya
dan tim tidak hanya melewati jalanan yang datar saja tetapi kami melintasi
jalan yang menanjak serta menurun. Memang membutuhkan usaha yang ekstra untuk
menuju puncak bukit dimana kampung tambleg berada.
Keberadaan
perkampungan tambleg dengan kondisi yang berbukit-bukit, membuat masyarakat
sulit untuk menemukan sumber air yang dekat dengan perumahan warga. Hal ini
disebabkan karena sumber mata air berada jauh di lembah lembah. Sehingga
masyarakat setempat mesti menuruni jurang beberapa meter untuk sampai di sumber
mata air bersih. Susahnya medan menuruni lembah menuju sumber mata air, membuat
warga mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan harian mereka, seperti
kebutuhan untuk mandi, mencuci dan konsumsi sehari-hari. Terkadang warga harus
menunggu datangnya air hujan agar bisa menampung untuk kebutuhan mereka. Bila kemarau
datang, warga harus bersabar dan mesti menghemat penggunaan air yang tersedia.
Sebagian
besar warga tambleg, bukanlah mereka yang mempunyai perekonomian bagus, pada umumnya mereka bekerja sebagai buruh
tani, sehingga untuk membeli sebuah mesin air sesuatu hal sulit untuk mereka wujudkan,
bagi sebagian besar masyarakat disana.
Kesulitan air bersih yang di alami warga tambleg, berdampak yang cukup
besar dalam berbagai aspek kehidupan mereka, terutama masalah kesehatan.
Kesadaran
akan menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan terkait dengan air bersih
masih sangat kurang di kampung ini. Banyak rumah warga yang tidak mempunyai
kamar mandi dan kakus sendiri, kalaupun beberapa warga memiliki MCK pribadi,
namun masih sangat jauh dari kondisi yang memadai dan sehat. Fenomena inilah
yang kemudian mendorong SGI dhompet dhuafa mencoba mencarikan solusi untuk
warga tambleg, berupa pengadaan fasilitas MCk umum yang lebih baik dan sehat.
Melalui kerjasama sekolah guru Indonesia dan
warga setempat, pembangunan sarana MCK di dua lokasi di perkampungan tambleg
berlansung dengan lancar. Donasi yang telah terkumpul benar-benar sangat
membantu warga tambleg, mengatasi kesulitan mereka. Di harapkan dengan adanya
sarana ini, kesadaran warga tambleg untuk menjaga kebersihan dan kesehatan
lebih meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar