Kamis, 31 Januari 2013



KAMPUNG TAMBLEG MISKIN SARANA MCK
Oleh Nova Lestari

Desa tambleg terletak di kabupaten lebak banten jawa barat, kampung  yang  jauh dari peradaban kota banten yang modern. Kampung yang hanya di huni oleh 160 kepala keluarga, dengan kontur  tanah yang tidak rata, dan berbukit-bukit.  
Kampung tambleg, terletak di tengah lembah pegunungan yang hijau yang di kelilingi oleh ladang-ladang masyarakat setempat di lereng lereng bukit. butuh waktu sekitar 1 jam berjalan kaki dari pintu kampung menuju permukiman masyarakatnnya. Jalan yang penuh lumpur dan berbatu menemati perjalanan menuju kampung itu, hujan yang selalu menyiram kampung itu membuat jalan yang lebarnya hanya bisa dilalui oleh satu mobil saja itu, lebih aman di gapai dengan jalan kaki saja dari pada menggunakan kendaraan. Udara yang kerap kali berubah lembab dan dingin membuat kampung tambleg sering di selimuti kabut dan menjadi licin. Genangan air serta tanah gunung yang lunak membekas di jalan menuju kampung tambleg.  Hampir setengah jam kami berjalan kaki, sembari menikmati kebun masyarakat yang ada di jurang jurang samping kiri dan kanan jalan.  Menuju kampung tambleg saya dan tim tidak hanya melewati jalanan yang datar saja tetapi kami melintasi jalan yang menanjak serta menurun. Memang membutuhkan usaha yang ekstra untuk menuju puncak bukit dimana kampung tambleg berada.
Keberadaan perkampungan tambleg dengan kondisi yang berbukit-bukit, membuat masyarakat sulit untuk menemukan sumber air yang dekat dengan perumahan warga. Hal ini disebabkan karena sumber mata air berada jauh di lembah lembah. Sehingga masyarakat setempat mesti menuruni jurang beberapa meter untuk sampai di sumber mata air bersih. Susahnya medan menuruni lembah menuju sumber mata air, membuat warga mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan harian mereka, seperti kebutuhan untuk mandi, mencuci dan konsumsi sehari-hari. Terkadang warga harus menunggu datangnya air hujan agar bisa menampung untuk kebutuhan mereka. Bila kemarau datang, warga harus bersabar dan mesti menghemat penggunaan air yang tersedia.
Sebagian besar warga tambleg, bukanlah mereka yang mempunyai perekonomian bagus,  pada umumnya mereka bekerja sebagai buruh tani, sehingga untuk membeli sebuah mesin air sesuatu hal sulit untuk mereka wujudkan, bagi sebagian besar masyarakat disana.  Kesulitan air bersih yang di alami warga tambleg, berdampak yang cukup besar dalam berbagai aspek kehidupan mereka, terutama masalah kesehatan.
Kesadaran akan menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan terkait dengan air bersih masih sangat kurang di kampung ini. Banyak rumah warga yang tidak mempunyai kamar mandi dan kakus sendiri, kalaupun beberapa warga memiliki MCK pribadi, namun masih sangat jauh dari kondisi yang memadai dan sehat. Fenomena inilah yang kemudian mendorong SGI dhompet dhuafa mencoba mencarikan solusi untuk warga tambleg, berupa pengadaan fasilitas MCk umum yang lebih baik dan sehat.
 Melalui kerjasama sekolah guru Indonesia dan warga setempat, pembangunan sarana MCK di dua lokasi di perkampungan tambleg berlansung dengan lancar. Donasi yang telah terkumpul benar-benar sangat membantu warga tambleg, mengatasi kesulitan mereka. Di harapkan dengan adanya sarana ini, kesadaran warga tambleg untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lebih meningkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar