KERAMAHAN TAMBLEG,
KEKAYAAN INDONESIA
Mengenal tambleg bagaikan
memutar waktu kembali ke zaman dahulu lagi, yaitu awal terbentuknya sebuak kota
dan peradaban yang modern. Tambleg merupakan salah satu perkampungan yang ada di
pedalaman Indonesia. Wilayah yang subur nan
indah ini hampir tidak di kenal oleh sebagian besar orang, karena memang kampung
ini terlelak di ujung negri, jauh dan
terpencil, bahkan untuk mencapai tambleg itu, membutuhkan perjalanan berjam-jam
dari kota bogor. Tambleg adalah salah satu wilayah tertinggal di kabupaten
lebak banten. Berada jauh di puncak bukit membuat tamblek sulit dicapai dengan
kendaraan biasa. berdiri di puncak bukit tambleg, kita bisa menyaksikan
hamparan sebagian pulau jawa sampai lautan lepa s. Akan tetapi di kampung ini,
tersimpa sebuah peradaan yang murni, sebuah potret keraman bangsa kita,
Indonesia.
Kampung tambleg adalah
salah satu kampung kecil di desa cidikit kecamatan bayah, lebak-banten. Kampung yang dihuni oleh
160 kepala keluarga ini hidup rukun dan penuh dengan rasa kekeluargaan yang
tinggi antar sesama mereka. Saling menghargai, dan tolon menolong dalam hal
apapun masih kentara di sini. Kampung yang berada di tengah lembah ini memiliki
nilai nilai yang masih mereka pegang kuat.
Baru dua hari saya menginjakan kaki di kampung
yang dihuni oleh orang suku sunda ini, saya sudah merasakan keakraban kenyaman
bersama mereka, perkampungan subur di atas bukit dan lembah nan subur,
menyimpan banyak potensi alamnya menawarkan kedamaian bagi penduduknya,
sebagian mereka adalah petani, yang setiap harinya memulai aktifita mereka
dengan pergi keladang dan kekebun, ketika ayam mulai berkokok dan mentari
merentas sinal lembutnya di sela sela daun, saya menyaksikan ramainya
orang-orang mengenakan tudung-tudung lebar, parang, tas plastic serta bekal
yang di gendong dengan kain, memenuhi jalanan di perkampungan itu. pemandangan
itu berlansung setiap pagi dan sore hari, kecuali pada hari jumat dan minggu
saja karena memang pada hari adalah hari libur bagi penduduk kampung tambleg.
Di kampung itu saya tak merasa asig
sedikitpun, kecuali hanya asing dengan bahasa mereka, karena mereka terbiasa
menggunakan bahasa sunda sedangkan saya hanya tau bahasa Indonesia dan minang
saja. Akan tetapi walaupun merekan tidak mengerti dengan bahasa Indonesia,
mereka pantang untuk mncuekan tamu yang hadir di rumah dan kamoung mereka.
Sepanjang jalanan dan setiap kali saya berpapasan dengan orang kakmpung tambleg, selalu terlempar
senyuman dan sapaan ramah dari mereka, tak jarang kami di ajak singgah kerumah
sekedar mencicipi “lantak”, yaitu mkanan ringan yang tak pernah absen mengisi
rumah-rumah warga. Begitu juga bila berpapasan dengan anak anak-anak atau
remaja, mereka tanpa segan-segan akan menyapa saya satu persatu menyium tangan
saya, ya begitulah keramahan dan kesantunan orang kampung itu. kampung itu
membuat waktu berjalan tak terasa, dan begitu cepatnya.
Salah satu nilai yang
saya rekam di kampung tambleg adalah keramah tamahan mereka. Keramahan mereka, kedamaian
kampungnya, serta keindahan alamnya, membuat banyak orang yang datang kesana
merindukan untuk kembali lagi. Penduduk kampung tambleg begitu terbuka dan menyenangkan.
Bagi mereka kedatangan orang baru yang berkunjung kekapung mereka adalah suatu kebanggaan
tersendiri. Senyum ramah selalu tersungging ketika bertemu dengan tamu tamu
yang menyinggahi mereka. Suguhan makanan kecil dan makanan lain, selalu hadir
menemani obrolan-obrolan kecil di setiap rumah. Datang kekampung ini bagi orang baru bukanlah
menjadi hal yang menakutkan, karena
mereka akan menemui warga yang selalu tersenyum ramah menemani kahadiran
kita dengan senang hati.
Keramah tamahan kampung
ini, memang menyimpan pesona tersendiri, yang memberikan kenyamanan kepada
setiap orang yang datang. Tak ada beda bagi mayarakat tambleg memperlakukan orang kain dengan keluarga mereka.
Kedatangan saya ke tambeg
menyisakan banyak cerita dan kenangan yang akan saya abadikan dalam perjalanan
hidup saya. berada ditengah tengah keluarga baru kerap kali membuat saya
sungkan dan ragu-ragu, bahkan saya sering merasa ketidak nyamanan karena mesti
menyesuaikan diri dengan tuan rumah dan segalan aturan-aturan di keluarga itu. Akan tetapi bermalam dan tinggal
bersama warga tambleg, di tengah orang baru yang jauh berbeda dengan saya sebagai orang
yang berdarah minang kabau ternyata tidak membuat resah. Mereka begitu
menghargai tamunya, serta melayani tamunya
dengan baik.
Keramahan dan kesantunan
warga tambleg, tidak hanya dapat saya lihat di senyum senyum ibu- ibu tua dan
mereka yang sudah dewaasa saja, bahkan pemuda dan anak-anak di tambleg masih
memelihara nilai-nilai kesantunan dan keramah tamahan orang Indonesia asli. Hal
ini benar-benar membuat saya terpesona dengan keanggunan dan keramahan bangsa
Indonesia.
Disini saya menyadari
betapa bangsa Indonesia memiliki satu potensi luarbiasa, satu norma dan nilai
yang begitu tinggi, keaneka ragaman dan kemajemukan bangsa ini, serta kerukunan
penduduknya dengan perbedaan tersebut, membuat saya semakin mencintai dan
menyadari betapa hebatnya Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar