Orang orang
yang baru mengenalku, kebanyakan berfikir nova itu pendiam dan tidak banyak
bicara, suka menyendiri di tepi jendela dengan laptop atau diari kesayangan
nya, berteman dengan orang tertentu saja kemudian menghabiskan banyak hari
bersama mereka. sangat menyukai kamar di dari pada ruangan keluarga. Sering
terlihat di dunia maya di banding dunia nyata.
Ohh,,is that me? Ya, begitulah
gambaran tentang nova bagi yang melihat ku sekilas. Setidaknya pengkuan sari
mame.
Apakah yang
terjadi gerangan sehingga membuatku betah sendiri dan sangat menikmati
kehidupan seperti ini? yang jelas aku nggak pernah merasa sendiri, kedengaran
nya aku memang diam, namun dalam pikiran ku ada percakapan luar biasa, dengan
hayalan hayalan konyol yang kadang menginspirasiku buat tertawa sendiri, panic
sendiri, dan mellow sendiri. (bila di pergokin mbak ku yang iseng ngintip dari
belkang, dia bakalan mikir aye tangah mikirin pacar. “hmm, nggak juga mbak,
tidak selamanya benar, ya,,kadang kadang sih, hee”) trus, ada saja yang aku
pikirkan? Bila sendiri aku selalu mikirin tentang planing yang akan ku jalani,
bersama orang yang ada dalam planing itu, kemudian aku mengimajinasikan planing
itu dalam pikiran ku, sehingga terjadilah sebuah drama korea lengkap dengan
hayalan konyol yang hanya bisa ku nikmati sendiri. itulah mengapa aku senang
menyendiri. Gejala ini bisa di sebut dengan semi autis menuju gila Hahaha..
Dalam
kehidupan manapun, aku akan mencari spot yang enak buat berimajinasi dan
berintuisi, sambil mendengarkan music yang sesuai dengan mood kala itu. aku
merancang dan memikirkan sesuatu yang menyenangkan. Seperti saat ini, aku lagi
fokus-fokusnya ama planning pasca SGI, yaitunya kuliah lagi atau menikah. Menghayalkan
kampus idaman ku, dan cara pergi kesitu, step satu dan penjelasan nya, step dua
dan jabaran nya, tantangan, hambatan, halangan, keterbatasan dan lain
sebagainya. Atau kalo nggak aku menelpon kembaranku kemudian ngalor ngidul
dengan topic hangat kali ini, bisanya seputar politik, pendidikan, kenangan masa lalu, masa
kecil kita, atau cita-cita aku dan dia.
Mimpi terindah
yang belum kesampaian adalah, kuliah keluar negeri, ke negeri paman sam,
bersama suami tercinta, bermain salju, dan menikmati coffie hangat di pagi
hari, yang sering ku namakan dengan “ngochan” alian ngopi2 chantik. sibuk
dengan tugas perkuliahan dan dan diskusi ini itu. hmm,,owesome.
Aku mengagumi
orang yang pinter, analitis, kritis, humoris, selalu optimis, dan positif
thingker. Wow, hayalan yang luar biasa sempurna, mungkinkah? Hmmm,,,i don’t
know. But i wish..
Planing itu menjalar
menjadi sebuah ancang ancang tentang apa yang akan ku lakukan, masuk pada
percakapan dengan orang yang akan ku temui, lantas mengimajinasikan bagaimana sikap
dan ekpresiku saat bertemu dengan orang tersebut. Begitu pula bila akan memulai
atau melakukan sesuatu, misalnya saat ada jadwal menjadi pemateri atau trainer,
aku selalu mengimajinasikan bagaimana performa ku nanti sebelum hari H. Dan itu
sangat menyibukan ku, aku butuh waktu banyak untuk semua imajinasi itu, but aku
sangat menikmatinya. Hanya saja orang orang sekitar ku kemudian melancarkan
kritikan, dan aku mulai kebanjiran protes seperti kutipan berikut ini.
“miang, lu sombong bana, maleh gw
bakawan jo lu” kutipan lansung dari sms temen ku di padang.
“kenapa sih loe, suka asik sendri
dech, nggak berbagi dengan yang lain, loe tu kayak nggak butuh sama orang tau
nggak sih, care less banget, kenapa sih loe? (sari mame, halaman 123.., 2013)
Begitu juga temen temen di
kantor, saat akan mengadakan kegiatan seni buat anak2 di sekolah, seketika ada
statement dari temen ku,
” wah mbak nova sudah sibuk
sendiri nich, mikir sendiri, kerja sendiri, dan pusing sendiri ya buk?? Sambil
tersenyum( pak nano, H -1 pensi 2014)
Ya,,lagi lagi jawaban ku hanya
satu, untuk semua koment di atas.
“ ya, itulah gw, gw emang seperti
ini, bukan apa apa, tapi kita emang berbeda khan, emang itulah gw, gimana
dong?”
awal nya untuk semua itu aku menganggap jawaban di atas adalah jawaban kunci yang membuat orang berhenti mengomentari tentang ku, Tapi setelah
merenung, aku kemudian menyadari, diriku yang hampir mendekati zona antisocial ini
tidak baik, dan berbahaya. karena saya menjadi canggung untuk berkunjung atau berhadapan dengan komunitas baru, saya menjadi ketergantungan dengan beberapa orang dan saat orang yang slama ini ada buat ku memiliki kehidupan sendiri dan pergi, aku menjadi lost orientasi. maka mulailah dari detik itu aku membuka telinga buat terhadap semua saran saran temen2 yang cukup dekat dengan ku. untuk kasus seperti yang ku hadapi ini, ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan.
saran pertama, coba membuka diri dengan lingkungan alias bersosialisasi. saran kedua, temukan komunitas dan lingkungan yang seide dan sejiwa dengan ku. ketiga berusahalan untuk meninggalkan zona nyaman dan berbaur dengan semua orang. Well.,walau harus keluar dari zona nyaman, aku mencoba untuk mengurangi kesendirian ku dan menyediakan kan waktu bercengkrama di ruang keluarga, sebelum aku kembali ke pertapaanku.
saran pertama, coba membuka diri dengan lingkungan alias bersosialisasi. saran kedua, temukan komunitas dan lingkungan yang seide dan sejiwa dengan ku. ketiga berusahalan untuk meninggalkan zona nyaman dan berbaur dengan semua orang. Well.,walau harus keluar dari zona nyaman, aku mencoba untuk mengurangi kesendirian ku dan menyediakan kan waktu bercengkrama di ruang keluarga, sebelum aku kembali ke pertapaanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar