BANGGA JADI GURU
NOVA LESTARI
![]() |
SISWA KELAS II |
![]() |
ALL OF MY STUDENT |
Aku tak sanggup mengeluarkan kata kata
saat ku lihat mata mereka sembab dan memerah, dengan pipi yang basah mereka mengantar
kepergian kami guru yang magang di sekolah mereka. Untuk perjumpaan singkat
yang begitu berarti, kebersamaan yang tak terasa ini memang menyita banyak
kenangan dan menguras emosi. Aku mencoba
menapak tilas kenangan bersama mereka, mengajari dan belajar banyak dari semua
siswa yang berwarna-warni, tak jarang tingkah dan ulah mereka membuat gurunya
frustrasi, bukan masalah materi saja yang harus ku fikirkan, tapi bagaimana
membuat mereka belajar menjadi anak yang berkarater. Belum lagi menelan rasa gagal saat
menyaksikan mereka yang tak kujung paham dan mengerti dengan pengajaran yang
disuguhkan, sempat juga menjadi galau saat harus melihat mereka berlarian dan
tak mendengarkan penjelasan, tapi itulah guru, dengan segudang cara dan
kesabaran harus ku jawab tantangan itu, demi siswa- siswa ku,dan sekarang baru
ku kecup rasa itu, ternyata beginilah beban seorang guru, benar benar baru
kurasakan betapa besar dan beratnya tanggung jawab seorang guru.
keceriaan dan segala perasaan pernah tertumpah
bersama, aku benar benar tak bisa berkata apa- apa saat ku lihat mata mereka
memerah dan menundukan wajahnya ketika mendengar kata kata perpisahan yang
harus ku sampaikan sebagai pengantar dan permohon maaf yang mungkin selama ini
tak sengaja menyinggung perasaan mereka, dan terkadang harus menghukum nya.
Rabu 6 Maret 2013 menjadi kenangan yang tak terlupakan bagiku, satu persatu anak anak kelas 2 A meneteskan
air mata, mereka mengantar dan mengiringi perpisahan itu dengan nyanyian “bunda”,
sungguh luar biasa rasanya yang ku lihat hari itu, bagiku sebuah anugrah
bisa menjadi bagian dari mereka, dan menetap di hatinya sebagai guru.
Sejenak hati ini berucap syukur atas
segala nikmat yang telah di karuniakan untuk seorang guru, hari ini aku begitu
terharu, saat ini tersanjung telah berkesempatan menyandang kehormatan ini,
kehormatan yang hanya dimiliki seorang guru. Kesedihan yang di rasakan anak-
anak adalah bukti nyata bagiku betapa
begitu beharganya seorang guru, dan saat ini baru kurasakan itu. disini aku yakin bahwa jalan ku untuk menjadi
guru adalah sebuah keputusan yang tepat, sekalipun tampil sebagai manusia yang
sempurna didepan siswa adalah sebuah tantangan hebat tapi aku yakin, air mata
mereka (siswa-siswa) terlalu berharga untuk menangisi guru yang penuh dengan
kepura-puraan. Air mata siswa adalah sebuah kehormatan bagi seorang guru, betapa hati ini tersanjung dengan
sikap mereka, aku hanya berharap Allah selalu berikan berkah-Nya di jalan ini,
jalan untuk menjadi seorang pendidik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar